Baru2 nie kami telah membawa anak2 beserta Ajip dan Hani menziarahi kubur arwah abah Jemain Bin Ismon yang telah pergi meninggalkan kami pada tahun 1999. Tujuan kami untuk memberi peringatan bahawa suatu hari nanti saat kita juga akan tiba menyusuli penghuni di sini.
Apabila kami melihat keadaan kuburan yang sunyi, gelap, timbunan tanah di atasnya akan menggerakkan hati dan jiwa mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Bila seseorang melihatnya lebih dalam lagi maka akan berkata pada dirinya sendiri; ''Kehidupan dunia adalah sementara karenanya beberapa saat lagi akan berakhir dengan kemusnahan seluruh harta yang selama ini dicari dengan berbagai cara, adakah bekal ruhani yang telah dipersiapkan untuk kehidupan di alam sana?''
Menyaksikan nisan-nisan dapat melembutkan hati yang paling keras sekalipun, membuat pendengaran yang paling tuli dan memberikan cahaya kepada penglihatan yang paling samar. Menyebabkan orang melihat kembali cara hidupnya, mengevaluasinya, berpikir mengenai pertanggungjawabannya yang berat dihadapan Allah dan manusia serta terhadap kurangnya amal kebajikan yang telah dibuat. Adakah kita sudah ada bekalan secukupnya untuk melangkah ke alam itu.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda :
Maksudnya : Apabila seseorang anak Adam meninggal dunia, maka putuslah segala amalannya melainkan tiga perkara : sedekah jariah atau ilmu yang bermanfaat atau anak soleh yang berdoa untuknya.
Kami melangkah pergi meninggalkan tanah perkuburan Lipat Kajang dengan seribu doa dan harapan doa2 kami sampai kepada arwah abah mama yang telah pergi menemui Allah. "Ya Allah! Ampunilah segala dosaku dan dosa kedua ibubapaku serta kasihanilah beliau sebagaimana beliau telah mengasihani aku pada waktu aku masih kecil." Amin.
Semoga arwah abah mama tenang berada di alam sana dan tergolong dalam golongan umat yang di redhai Allah.
0 comments:
Post a Comment